Converse, Sepatu Yang Tak Lekang Oleh Zaman

Converse

Tentu dari kita tak sedikit yang sudah pernah menggunakan sepatu merek converse, karena sangking populernya sepatu ini seperti tak lekang oleh zaman. Tak jarang kita melihat sepatu Converse versi KW beredar luas dipasaran dan dipakai oleh masyarakat kita, terlebih oleh para pelajar. Sepatu Converse sendiri adalah merk sepatu populer yang masih digunakan sebagai pilihan sepatu favorit banyak orang di dunia.

Pendiri sepatu Converse adalah Marquis Mills Converse. Dia menciptakan sepatu ini pada 1908 di Malden, Massachusetts, Amerika Serikat, melalui perusahaan sepatu miliknya yang bernama Converse Rubber Shoe Company.

Pada awalnya, Marquis menjual sepatu winterized yan diperuntukan untuk pria, wanita, dan anak-anak. Lalu Sepatu kanvas Converse untuk olahraga tenis akhirnya juga menyusul. Kemudian selama bertahun-tahun mendominasi formatif dunia basket, Converse All Star menciptakan sepatu untuk basket, sehingga hal tersebut juga membantu memicu perkembangan olahraga Amerika Serikat.

Dua tahun setelah peluncuran pertama perusahaan sepatu yang mereka dirikan, pada tahun 1910 Converse berhasil memproduksi sebanyak 4.000 sepatu per hari. Hingga pada tahun 1917 Converse debut dunia untuk pertama kalianya sepatu performance untuk basket, Converse All Star.

Pada tahun 1970-an, Converse mengeluarkan debut sepatu pertamanya dengan label “One Star”, sepatu performance low-cut untuk olahraga basket, yang kemudian sepatu tersebut diadopsi oleh peselancar dan skaters sebagai gaya retro lifestyle sebagai alternatif tampilan gaya baru mereka.

Secara bisnis pun perkembangan sepatu Converse mengalami pasang surut, seperti yang terjadi pada tanggal 22 Januari 2001. Dimana pada saat itu Converse mengumkan kebangkrutan perusahaan mereka . Hal ini dikarenakan hilangnya pangsa pasar mereka, serta keputusan bisnis yang buruk yang dilakukan oleh para pimpinan perusahaan mereka.

Sehingga pada saat bulan April 2001, setelah perusahaan berhasil diakuisisi oleh manajemen baru sehingga membuat Converse mulai naik pamor kembali dan mampu bersaing dengan Nike. Namun pada tanggal 9 Juli 2003 pesaing Converse, yakni Nike telah resmi mengambil alih perusahaan. Produk Converse nyatanya telah menjadi pilihan bagi banyak orang, termasuk selebriti seperti Willow Smith, Drew Barrymore, Demi Lovato, dan Kristen Stewart. Pada tahun 2012, pengguna Converse dari pemain basket NBA semakin berkurang. Dengan hal ini Converse semakin memutar otak untuk pindah dalam program baru-nya yang bertajuk “Converse – Skateboarding”.

Sepatu converse pun dianggap sebagai sepatu ternyaman dengan menggunakan desain klasik yang khas, dan tak lekang oleh perkembangan zaman hingga masih menjadi favorit banyak orang sampai sekarang. Maka tak aneh, jika tahun 2002, sebanyak lebih dari 750 juta pasang sepatu Chuck Taylor All Star terjual di 144 negara sejak debutnya pada tahun 1917.

Converse nyatanya berkembang menjadi sebuah merek sepatu yang sangat iconic dan menjadi salah satu merek sepatu yang wajib dipakai atau dipunyai banyak orang. Khususnya bagi para pecinta sneakers, setidaknya harus punya satu koleksi sepatu dari Converse.

Pada tahun 1970-an Converse juga membeli hak merek dagang sepatu Jack Purcell dari B.F. Goodrich menjadi Converse Jack Purcells. Dengan kemunculan para pesaing baru seperti Puma, Adidas, Nike, Reebok yang memperkenalkan desain sepatu baru kepada masyarakat, Converse tidak lagi menjadi sepatu resmi di National Basketball Association (NBA).

Converse pun diikuti para selebriti dunia yang paling terkenal. Mulai dari pemain basket, ikon olahraga, penyanyi dan tokoh masyarakat seperti Maurice Evans, Avril Lavigne, Jessica Alba, Willow Smith, Kristen Stewart, dan Dwyane Wade. Sampai-sampai Converse dijuluki sebagai pelopor fesyen dan sepatu olahraga.

Dari tadi gak bisa cek plagiasi, kendala internet terus keterangannya. Padahal internet lancar-lancar aja.

Posted in: Lifestyle